AVO Meter

Multimeter atau yang biasa disebut dengan AVO meter ini merupakan salah satu alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur terhadap besar arus listrik (ampere), tegangan (volt) dan hambatan listrik (ohm). AVO meter ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu AVO meter analog dan AVO meter digital.

Bagian-bagian AVO Meter

AVO Meter memiliki bagian-bagian yang saling terintegrasi satu sama lain sehingga avometer dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

Alat Ukur Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter

Alat ukur ini merupakan gabungan dari AVO meter yang menjadi satu kesatuan dalam melakukan pengukuran listrik. Karena AVO meter merupakan singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.

Pengukuran Komponen Elektronika

AVO meter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur, mengukur komponen elektronika salah satunya. Pengukuran komponen elektronika digunakan untuk mengetahui besaran dari komponen elektronika.

Pengukuran Rangkaian Elektronika

Selain digunakan untuk mengukur komponen elektronika, AVO meter juga dapat digunakan untuk melakukan pengukuran rangkaian elektronika. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui berapa nilai besaran yang diperoleh dalam rangkaian tertentu yang diukur.

Pengecekan Komponen Elektronika

AVO meter selain digunakan untuk pengukuran, tetapi dapat juga melakukan pengecekan komponen elektronika. Apakah komponen elektronika itu baik atau tidak penggunaannnya.

Pengecekan Rangkaian Elektronika

Kegunaan AVO meter juga selain melakukan pengukuran dan pengecekan komponen elektronika, dapat digunakan untuk pengecekan rangkaian elektronika, apakah rangkaian tersebut terjadi kerusakan atau kesalahan sambungan atau tidak sehingga rangkaian elektronika tersebut tidak dapat berjalan dengan mestinya.

Belajar AVO Meter

Dalam pengukuran listrik menggunakan alat ukur, biasanya alat ukur yang sering digunakan adalah AVO meter. Belajar AVO meter adalah pembelarajan yang membutuhkan pengetahuan dan kreatifitas dalam menggunakan AVO meter dalam mengukur.

Selasa, 04 September 2012

Tujuan Pembelajaran AVO Meter

Program Studi Keahlian
SKKD 1 - Teknik Komputer dan Jaringan


Tujuan Pembelajaran :
  1. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis alat ukur listrik
  2. Siswa dapat menyebutkan fungsi jenis-jenis alat ukur listrik
  3. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian dari AVO meter
  4. Siswa dapat menyebutkan fungsi dari bagian-bagian AVO meter
  5. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dari AVO meter
  6. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor dalam pengukuran
  7. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor dalam pengukuran AVO meter
  8. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis AVO meter
  9. Siswa dapat menjelaskan persamaan dan perbedaan jenis-jenis AVO meter
  10. Siswa dapat mengoperasikan AVO meter sesuai dengan petunjuk kerja dan hasil pengukuran yang dibaca
  11. Siswa dapat melakukan pengkalibrasian AVO meter
  12. Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam melakukan pengukuran dan pengecekan komponen elektronika
  13. Siswa dapat menjelaskan aspek-aspek keamanan yang dilakukan sesuai dengan petunjuk kerja penggunaan AVO meter



Senin, 03 September 2012

Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)

MENGECEK KAPASITOR ELEKTROLIT (ELKO)


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat mengetahui pengecekan kapasitor elektrolit (elko) dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan kapasitor elektrolit (elko)
B. Materi Mengecek Kapasitor Elektrolit (Elko)
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF.
  • Hubungkan  probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
  • Pastikan jarum multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula.
  • Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor.
  • Jika jarum tidak bergerak maka elko kering / tidak menghantar.



Mengecek Kapasitor

MENGECEK KAPASITOR


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat mengetahui pengecekan kapasitor dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan kapasitor
B. Materi Mengecek / Menguji Kapasitor dengan AVO meter Analog
Pengujian ini sebenarnya tidak begitu akurat karena untuk keperluan pengujian sebuah Kapasitor yang lebih tepat adalah dengan Capasitance Meter. Dengan alat ukur tersebut akan diketahui bagus tidaknya kapasitor sekaligus nilai kapasitansinya.
        Meskipun tidak seakurat Capasitance Meter, multimeter analog dapat digunakan untuk menguji bagus tidaknya sebuah Kapasitor. Berikut adalah langkah-langkah untuk menguji Kapasitor menggunakan multimeter analog :
  • Siapkan multimeter analog
  • Atur selector pada bagian Ohm Meter dengan skala yang disesuaikan besar kecilnya kapasitansi yang tertulis pada fisik Kapasitor (X1, X10 untuk Kapasitor kecil sedangkan untuk Kapasitor yng besar gunakan skala  X100 atau X1K)
  • Hubungkan probe (jarum positif dan negatif multimeter) ke masing-masing kaki Kapasitor. Pemasangan probe dapat bolak-balik.
  • Perhatikan pergerakan jarum indikator pada multimeter
  • Jika jarum diam (tidak bergerak), kemungkinan Kapasitor putus,
  • Jika jarum menunjuk angka 0 (Nol), kemungkinan Kapasitor terhubung singkat (short)
  • Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu tetapi tidak kembali ke semula, kemungkinan Kapasitor bocor.
  • Jika jarum bergerak dan menunjuk nilai tertentu kemudian jarum tersebut kembali ke semula, Kapasitor tersebut masih bagus.




Mengecek Jenis Transistor

MENGECEK JENIS TRANSISTOR


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat mengetahui pengecekan jenis transistor dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan jenis transistor
B. Materi Mengecek Jenis Transistor
Gambar 1. Mengecek Jenis Transistor dan Kerusakannya


      Gunakan pada avo meter dengan skala x1 atau x10, jangan gunakan x1k atau x10k. Hasil pengukuran diatas adalah :
  • A dan B “jalan”, Base di kaki 1 jenis transistor NPN
  • C dan D “jalan”, Base di kaki 2 jenis transistor NPN
  • E dan F “jalan”, Base di kaki 3 jenis transistor NPN
  • D dan E “jalan”, Base di kaki 1 jenis transistor PNP
  • A dan F “jalan”, Base di kaki 2 jenis transistor PNP
  • B dan C “jalan”, Base di kaki 3 jenis transistor PNP
  • Selain kombinasi di atas, berarti transistor rusak(short antar kaki-kakinya)




Mengecek Transistor PNP

MENGECEK TRANSISTOR PNP


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat mengetahui pengecekan transistor PNP dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan transistor PNP
B. Materi Mengecek Transistor PNP
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
  • Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
  • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
  • Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
  • Hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
  • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
  • Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
  • Hubungkan  probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
  • Note : pengecekan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak diperlukan.


       

Mengecek Transistor NPN

MENGECEK TRANSISTOR NPN


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa dapat mengetahui pengecekan transistor NPN dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa dapat mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan transistor NPN
B. Materi Mengecek Transistor NPN
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
  •  Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .
  • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-C.
  • Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+)  pada basis dan probe (-) pada kolektor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
  • Hubungkan  probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
  • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti  transistor rusak putus B-E.
  • Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.
  • Hubungkan  probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus C-E.
  • Note : pengecekan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor tidak diperlukan.


       

Mengecek Dioda

MENGECEK DIODA


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengecekan dioda dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan dioda
B. Materi Mengecek Dioda


Gambar 1. Mengecek Kerusakan Komponen Dioda
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).
  • Hubungkan  probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
  • Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek, led akan menyala.
  • Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar  5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk berarti dioda  rusak putus.
  • Lepaskan kedua probe lalu hubungkan  probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti  dioda baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus  katoda-anoda.


       

Mengecek Hubung Singkat / Koneksi

MENGECEK HUBUNG SINGKAT / KONEKSI


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengecekan hubung singkat / koneksi dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengecekan hubung singkat / koneksi
B. Materi Mengecek Hubung Singkat / Koneksi
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur X 1 (kali satu).
  • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
  • Baca hasil ukur pada multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
  • Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau  terminal tersebut putus.


       

Mengukur Kuat Arus DC

MENGUKUR KUAT ARUS DIRECT CURRENT (DC)


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengukuran kuat arus DC dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengukuran kuat arus DC
B. Materi Mengukur Kuat Arus DC
  • Atur Selektor pada posisi DCA.
  • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.
  • Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.
  • Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat  pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti  kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
  • Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
  • Baca hasil ukur pada multimeter.

       


Mengukur Tegangan AC

MENGUKUR TEGANGAN ALTERNATING CURRENT (AC)


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengukuran tegangan AC dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengukuran tegangan AC
B. Materi Mengukur Tegangan AC
        Gunakan alas kaki kering terbuat dari bahan isolator sebagai pengaman minimal jika terjadi kejutan listrik. Ini perlu dilakukan bila dilakukan pengukuran tegangan AC yang dianggap besar. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan.
         Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Contoh : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.
                                                  (a)                                                      (b)
Gambar 1. (a) Batas ukur 250 ACV dan (b) Batas ukur 1000 ACV

Langkah-langkah Mengukur Tegangan AC pada PLN
  • Atur Selektor pada posisi ACV.
  • Colokan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal (-) pada multimeter.
  • Menentukan Skala Batas Ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 220 Volt maka atur posisi skala di batas ukur 250V.
  • Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
  • Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan AC yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter bisa bolak-balik.
  • Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter masing-masing pada dua kutub jalur tegangan PLN misalnya stop kontak.
Gambar 2. Mengukur Tegangan AC PLN
  • Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting.
  • Dari pengukuran tersebut diperoleh penunjukan jarum sebagai berikut.
Gambar 3. Petunjuk Jarum pada Skala Meter Pengukuran Tegangan AC PLN
  • Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan tidak berbeda saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC.
Rumus :

VAC= Tegangan AC
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk

           Pada pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka 200 lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom bernilai 5 sehingga bila kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut maka diketahui BU = 250, SM = 250 dan JP = 220. Sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb :
                                            Vac = (250/250) 220 = 220 VAC
           Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC. Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus terhubung tengangan PLN. 



Mengukur Tegangan DC

MENGUKUR TEGANGAN DIRECT CURRENT (DC)


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengukuran tegangan DC dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengukuran tegangan DC
B. Materi Mengukur Tegangan DC

Langkah-langkah Mengukur Tegangan DC
  • Atur Selektor pada posisi DCV.
  • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
  • Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak  rusak.
  • Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
  • Baca hasil ukur pada multimeter.
Pembacaan skala analog :
  • Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.
Contoh Pembacaan skala ditunjukkan pada :
  • Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10 )
  • Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50 )
  • Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi dengan 10)
  • Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca 0-10)
Rumus :
VDC= Tegangan DC
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk

Cara Menghitung Tegangan DC
          Misalnya Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan Skala Maksimum 10 VDC dan jarum diatas menunjuk pada angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom kecil bernilai 0,2 karena antara angka 4 dan 5(tidak tertulis), terbagi jadi (5 kolom kecil) Sehingga JP=4,4.

VDC = (BU/SM) JP = (10/10) 4,4 = 4,4 VDC
nilai terukur = 4,4 VDC
Gambar 1. Pengukuran Tegangan DC Menggunakan AVO Meter




Mengukur Kapasitansi

MENGUKUR KAPASITANSI


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengukuran kapasitansi dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengukuran kapasitansi
B. Materi Mengukur Kapasitansi

Pengukuran Kapasitansi
a. Berdasarkan Kode Warna
Gambar 1. Kode Warna Kapasitor Kertas

b. Berdasarkan Penggunaan Alat Ukur AVO Meter
         Untuk mengetahui besarnya kapasitansi sebuah Condensator (Kapasitor) digunakan alat ukur Capacitance Meter.
        Pada beberapa multimeter digital yang bagus biasanya sudah ada Capacitance Meter di dalamnya sehingga selain dapat digunakan untuk mengukur resistansi, arus, dan tegangan, juga dapat mengukur kapasitansi.
      Berbeda dengan multimeter analog yang relatif lebih murah, selain masih menggunakan jarum sebagai indikator pengukuran, Capacitance Meter juga tidak tersedia. Meskipun demikian, alat ukur ini masih dapat dipakai untuk melakukan pengujian sederhana untuk mengecek bagus tidaknya sebuah kapasitor.

Capacitance Meter
   Pengukuran kapasitansi dengan alat ukur Capacitance Meter sangat mudah, sambungkan kedua kaki kapasitor pada kedua probe positif dan negatif alat ukur, atur selector pada skala yang tepat, kemudian lihat hasilnya pada display 7 segment. Apabila hasil yang tampil tidak sesuai dengan nilai yang tertulis pada fisik kapasitor, kemungkinan komponen tersebut rusak.
Gambar 2. Pengukuran Kapasitor Menggunakan AVO Meter

       Adapun cara menghitung kapasitansi dari beberapa kapasitor sebagai komponen pasif elektronika yang telah dihubungkan seri, paralel, atau seri-paralel mau tidak mau harus menggunakan rumus dasar. Rumus untuk menghitung kapasitor yang dirangkai seri, terbalik dengan rumus resistor yang dirangkai seri, demikian juga dengan kapasitor yang dirangkai paralel.
            Satuan kapasitansi adalah Farad (F), Mili Farad (mF), Micro Farad (uF), Nano Farad (nF), dan Piko Farad (pF).
1.      1 F = 1.000 mF
2.      1 mF = 1.000 uF
3.      1 uF = 1.000 pF





Mempelajari Pengukuran Resistansi Lebih Lanjut

LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN RESISTANSI DENGAN AVOMETER

Mengukur Resistansi
  • Letakan selektor atau batas ukur (BU) resistansi yang paling sesuai.
  • Hubungkan kedua ujung probe (colokan) jadi satu. Bila jarum belum bisa menunjuk skala pada titik nol putar ohm ADJ sampai jarum menunjukan nol (ingat skala 0 bagian kanan!). jika tidak dapat diatur ke titik nol maka batteray didalam meter perlu diganti.
  • Cara menghitung nilai resistansi yang terukur :
R = BU x JP

R = resistansi yang terukur (ohm)
BU = Batas Ukur yang digunakan
JP = Penunjukan Jarum pada skala

sehingga pada contoh diatas dapat kita hitung resistansi yang terukur memiliki nilai :

BU = x 1K
JP = menunjuk pada angka 50 ohm
terhitung :
R = 1K x 50 = 50K ohm

Gambar 1. Pengukuran Resistansi Menggunakan AVO Meter

          Pengukuran resistansi bukan hanya dapat dilakukan langsung terhadap komponennya langsung, tetapi ketika sudah membentuk rangkaian pun bisa dilakukan pengukuran. Berikut adalah contoh dari pengukuran resistansi suatu rangkaian :
Gambar 2. Pengukuran Resistansi Menggunakan AVO Meter

Nilai resistansi pada gambar 2 di atas, dapat terlihat pada hasil pengukuran di skala meter yaitu sebesar 20 Ohm. 





Mengukur Resistansi

MENGUKUR RESISTANSI


A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pengukuran resistansi dengan menggunakan AVO Meter
  • Siswa mengoperasikan AVO meter dalam pengukuran resistansi
B. Materi Mengukur Resistansi

Langkah-langkah Mengukur Resistansi Tetap
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
  • Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
  • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
  • Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
Langkah-langkah Mengukur Resistansi Variabel (VR)
  • Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
  • Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.
  • Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka  pengali sesuai batas ukur.
  • Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
  • Sambil membaca hasil ukur pada multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
Pengukuran Resistansi
a. Berdasarkan Satuan Resistor dan Cara Penulisannya
  • 1R = 1 Ohm
  • R33 = 0,33 Ohm
  • 2R2 = 2,2 Ohm
  • 1K = 1 Kilo Ohm (1.000 Ohm)
  • 1,5K = 1,5 Kilo Ohm (1.500 Ohm)
  • 1M = 1 Mega Ohm (1.000 K Ohm atau 1.000.000 Ohm)
  • 4K7 = 4,7 Kilo Ohm (4.700 Ohm)
  • 4M7 = 4,7 Mega Ohm 
b. Berdasarkan Kode Warna
         Untuk mengetahui nilai resistor (Ohm) digunakan alat ukur Ohm Meter atau dengan cara melihat gelang-gelang warna (strips) pada fisik resistor yang umumnya terdiri dari 4 atau 5 warna. Nilai resistansi untuk daya besar pada umumnya tidak ditentukan dengan gelang warna tetapi dengan notasi yang ditulis langsung pada fisik resistor.
        Warna-warna resistor secara berurutan :
  1. Hitam
  2. Coklat
  3. Merah
  4. Jingga / Orange
  5. Kuning
  6. Hijau
  7. Biru
  8. Ungu
  9. Abu
  10. Putih
  11. Emas
  12. Perak
          Penjelasan
a. Resistor 4 Warna
    => Warna kesatu dan kedua adalah nilai, warna ketiga adalah faktor pengali, warna
          keempat adalah toleransi (emas ± 5% dan perak ±10%)
b. Resistor 5 Warna
    => Warna kesatu, kedua, dan ketiga adalah nilai, warna keempat adalah faktor pengali,
         warna kelima adalah toleransi (coklat ± 1%; merah ± 2%; hijau ± 0,5%; biru ± 0,25;
         ungu ± 0,1%; abu 0,05%; emas ± 5%; perak ±10%)
 Gambar 1. Kode Warna Resistor 4 dan 5 Pita Warna

c. Berdasarkan Penggunaan Alat Ukur AVO Meter
          Alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi tahanan (resistor) adalah AVO meter (Ampere, Volt, Ohm meter) atau biasa disebut dengan multimeter. Ada dua tipe multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran lisrtrik dan elektronik yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
       Jika pengukuran dilakukan dengan multimeter analog, hasil pengukuran dapat dilihat melalui pergerakan jarum meter di atas skala yang sesuai dengan selector yang dipilih. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada multimeter analog jangan sampai terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan selector dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.
          Multimeter digital, meskipun lebih mahal tetapi relatif lebih aman saat probe terbalik atau saat selector berada pada nilai terendah. Hasil pengukuran pun lebih mudah terlihat karena tampil pada display 7 segment seperti halnya calculator.

Pengukuran Resistor
        Cara mengukur resistansi sebuah resistor atau gabungan resistor adalah dengan menempelkan probe positif dan negatif multimeter di setiap ujung sebuah resistor atau gabungan resistor yang tersusun seri, paralel, atau seri paralel. Sebelum pegukuran, pastikan selector berada pada posisi Ohm Meter. Untuk pengukuran resistansi, jarum positif dan negatif multimeter dapat dipasang bolak-balik.

Perhitungan Resistor
         Untuk mengetahui resistansi sebuah resistor tentu sangat mudah, cukup dengan melihat kode warna atau notasi yang tertulis pada fisik resistor. Apabila resistor tersebut sudah dikombinasikan dengan resistor lain dalam sebuah rangakaian seri, paralel, atau seri-paralel harus menggunakan beberapa rumus sebagai dasar perhitungan.


Mempelajari lebih lanjut
Langkah-langkah Pengukuran Resistansi dengan AVO Meter



Pemasangan AVO Meter Mengukur Tegangan dan Arus

PEMASANGAN AVOMETER MENGUKUR NILAI TEGANGAN DAN ARUS

A. Tujuan Pembelajaran
  • Siswa mengetahui pemasangan avometer dalam mengukur nilai tegangan
  • Siswa mengetahui pemasangan avometer dalam mengukur nilai arus
B. Materi Pemasangan AVO Meter Mengukur Nilai Tegangan dan Arus

Pemasangan AVO Meter Mengukur Nilai Tegangan
 Gambar 1. Pengukuran Tegangan Menggunakan AVO Meter
  • AVO meter yang digunakan dalam mengukur tegangan yaitu Voltmeter
  • Voltmeter mempunyai karakteristik nilai hambatan dalamnya sebesar (Rd = ∞)
  • Pada pengukuran tegangan, AVO meter dipasang paralel pada beban atau pada komponen yang akan diukur supaya tidak ada arus yang melalui voltmeter.
Pemasangan AVO Meter Mengukur Nilai Arus

Gambar 2. Pengukuran Arus Menggunakan AVO Meter
  • AVO meter yang digunakan dalam mengukur arus yaitu Amperemeter / Ammeter
  • Ammeter mempunyai karakteristik nilai hambatan dalamnya sebesar (Rd = 0)
  • Pada pengukuran arus, AVO meter dipasang seri pada beban atau pada komponen yang akan diukur supaya tegangan pada ammeter sama dengan nol.



Video Interaktif AVO Meter

Video :

1. The Best Multimeter Tutorial

2. How to Use a Multimeter

3. Multimeter Tutorial

4. Digital Multimeter Tutorial

5. Transistors

6. Transistor / Mosfet Tutorial 


7. How to Test a Transistor

8. Transistor, Testing The Basic

9. Capasitor Replacement

10. How to Check a Capasitor

11. Diode Tutorial

12. Simple Linear Adjustable
13. Full Wave Rectification with The Bridge Diode